Tari Maku-maku diyakini merupakan karya warisan leluhur bangsa Maluku ketika tinggal di Nunusaku, yang dipercayai sbg. tempat dimana orang Maluku berasal, yang pada awalnya dipagelarkan sebagai penutup ritual acara-acara adat.
Personel tari Maku-maku berperan sbg Kapitan, Mamiri, penari Maku Maku, penabuh tifa, peniup tahuri, serta pelantun kapata, lagu tradisional Maluku yang bercerita tentang sejarah Maluku.
Tarian yg malambangkan proses terjalin eratnya persekutuan, dimulai dengan ketukan tempo lambat alunan tifa mengiringi gerakan para penari, yang dilanjutkan agak meningkat mengiring variasi gerakan agak cepat yang melambangkan awal dari suatu persekutuan yang diawali dengan pengenalan hingga penyesuaian dengan masing" karakter dalam hubungan persahabatan.
Tempo alunan tifa berangsur semakin cepat demikian juga gerakan para penari, kian cepat dan ceria selaras ketukan tifa; yang melambangkan telah terjalinnya keakraban dan harmoni dalam persekutuan antar kelompok.
Pada peringatan Ultah ke 66 kota Masohi - sejak peletakan batu pertama oleh Ir. Sukarno - ditampilkan 1.700 penari.
Share :