Museum Pustaka Peranakan Tionghoa yang berlokasi di Tangerang Selatan didirikan oleh seseorang berdarah gayo, Aceh yaitu Azmi Abubakar pada tahun 2011.
Memiliki dengan koleksi lebih dari 30 ribu koleksi buku-buku, majalah, koran, dan foto produksi oleh orang-orang Tionghoa sebelum dan sesudah kemerdekaan.
Azmi Abubakar tergerak membangun museum Peranakan Tionghoa itu agar masyarakat luas mengetahui jejak kontribusi etnis Tionghoa di Indonesia.
Share :