Penulis Pertama Indonesia Buku Reunifikasi Korea

Diposting Pada 18 February 2025

Disusun oleh Tim Muri

Buku “Reunifikasi Korea: Game Theory” diangkat dari disertasi Teguh Santosa sebagai penulis di Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung dengan judul “Reunifikasi Korea dengan Keterlibatan Multi Pihak: Suatu Studi Melalui Game Theory”. Buku yang membahas konflik panjang di Semenanjung Korea dan prospek perdamaian berupa penyatuan kembali kedua Korea yang telah lama dibicarakan, setidaknya sejak akhir Perang Korea (1950-1953).

Dalam studi ini, Teguh Santosa menggunakan dua pendekatan yang saling terkait satu sama lain. Pertama, pendekatan two-level games yang menyatakan bahwa kebijakan luar negeri setiap negara dipengaruhi dinamika politik internal dan arena internasional. Kedua, game theory yang menempatkan setiap aktor sebagai pemain yang berusaha menerapkan strategi terbaik mereka sambil di saat bersamaan menebak strategi yang digunakan lawan. Pilihan strategi yang hendak digunakan sangat dipengaruhi oleh kepentingan aktor lain di lingkungan internasional, ang merupakan anggota koalisi, maupun lawan koalisi. 

Teguh Santosa menggunakan pengalaman pribadi yang cukup panjang dalam berinteraksi dengan Korea Utara maupun Korea Selatan setidaknya sejak 2003 saat pertama kali berkunjung ke Pyongyang. Ia telah belasan kali berkunjung ke Korea Utara untuk berbagai kegiatan, termasuk utusan khusus Rachmawati Soekarnoputri di tahun 2015 untuk menyerahkan “Star of Sukarno” kepada Kim Jong Un yang diterima Presiden Presidium Kim Yong Nam.

Ia juga berkunjung ke Korea Selatan belasan kali untuk berbagai kegiatan, termasuk menjadi pembicara dalam Konferensi Wartawan Dunia tahun 2019 mengenai prospek perdamaian Semenanjung Korea. Hal-hal ini yang membuat karya Teguh Santosa berbeda dibandingkan dengan studi-studi lain yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai konflik dan prospek perdamaian di Semenanjung Korea. Selain itu, pengalaman sebagai wartawan membuat karya akademik Teguh Santosa menjadi mudah dan enak diikuti kalangan paling awam sekalipun.


Teguh Santosa mengapresiasi tawaran semacam “two state solution” yang disampaikan Kim Jong Un pada pertengahan Januari 2024 sebagai jalan untuk mengakhiri konflik panjang. Bila penyelesaian itu yang disepakati, ia merekomendasikan “peaceful co-existence” di antara kedua Korea. Namun begitu, Teguh Santosa menilai bahwa usulan itu bisa jadi baru sebatas “hasil sementara”, mengingat dinamika di Semenanjung Korea yang melibatkan aktor-aktor lain yang berkepentingan langsung dengan kawasan terus berlangsung.

Share :

×
BERANDA
TENTANG KAMI
GALERI MURI
JURNAL
SYARAT DAN KETENTUAN
KONTAK KAMI

Jaya Suprana School