Christ Srie Harinto yang akrab dengan sapaan Eyang Christ (82) merupakan Veteran Purnawirawan Prajurit Marinir TNI AL. Saat membaca laporan survei yang menarik dari George Gallup di Amerika tahun 1978, disebutkan dalam survey itu bahwa “Gereja Katolik adalah Raksasa Penginjil yang sedang tertidur, Gereja Katolik memiliki tradisi, struktur dan umat, tetapi tidak mempunyai api”, Eyang Christ memulai menulis dan mengalihtembangkan kitab suci ke dalam tembang macapat.
Dalam kurun waktu 4 tahun menulis, ia telah melahirkan 16 buku tembang macapat berdasarkan Kitab Deuterokanonika dan sebagian Perjanjian Baru (Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah para rasul dan wahyu).
Atas prakarsanya yang tergerak untuk mencari solusi serta bagaimana mengajak umat tertarik membaca kitab suci, di setiap kesempatan pada acara kelompok macapatan di Paroki St. Yohanes Baptista Parung Bogor, Eyang Christ memuji Tuhan lewat tembang macapat. Hal tersebut juga sebagai upaya untuk melestarikan warisan nenek moyang yang semakin memudar.
Share :